Welcome our future psychology

Welcome our future psychology
Oleh: Azizah N.
Tanpa terasa tahun ajaran baru telah tiba dan kampus UNDIP kembali diramaikan oleh Diponegoro-Diponegoro muda. Bertepatan dengan momen ini, setiap fakultas tengah disibukan dengan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk mengenalkan mahasiswa baru tentang dunia perkuliahan, begitupun juga dengan fakultas Psikologi.
Kehadiran Diponegoro muda di Fakultas Psikologi ini tentu saja memberikan nuansa baru yang sangat menyegarkan bagi civitas akademika. Tentunya banyak sekali kegiatan-kegiatan yang disusun oleh civitas akademika Fakultas Psikologi dalam menyambut mahasiswa baru. Namun, sebelum menyusun kegiatan-kegiatan untuk mahasiswa baru, civitas akademika harus meluruskan pandangan mereka terlebih dahulu mengenai mahasiswa baru, sebab pandangan atau kepercayaan civitas akademika tentu saja akan memengaruhi sikapnya pula dalam menentukan kegiatan yang tepat untuk mahasiswa baru. Untuk itu, dibawah ini akan dijelaskan mengenai teori X dan Y yang dikemukakan oleh McGregor, yang tentunya akan mempengaruhi bagaimana perilaku mahasiswa baru kedepannya.
McGregor menyatakan bahwa ada dua pandangan tentang manusia, yaitu Teori X dan Teori Y. Teori  yang McGregor ajukan berisi tentang bagaimana cara memandang manusia. Teori X menyebutkan bahwa manusia itu tidak menyukai pekerjaannya dan sebisa mungkin akan berupaya menghindarinya, karena tidak menyukai pekerjaannya, mereka harus diberi sikap keras, dikendalikan, atau diancam dengan hukuman agar mau melakukan pekerjaan. Manusia juga akan mengelakkan tanggung jawab dan mencari aturan-aturan organisasi yang membenarkan penghindaran tanggung jawab tersebut, dan mereka akan menempatkan rasa aman di atas faktor lain yang berhubungan dengan pekerjaan dan hanya akan memperlihatkan sedikit ambisi. Sementara itu teori Y cenderung memandang manusia secara positif, yaitu manusia  dapat memandang pekerjaan sebagai sesuatu yang biasa sebagaimana halnya istirahat dan bermain, manusia dapat mengendalikan dirinya sendiri jika mereka punya komitmen pada tujuan-tujuan, dan rata-rata orang dapat belajar untuk menyetujui, bahkan untuk memikul tanggung jawab, dan kreativitas – yaitu kemampuan mencari keputusan yang terbaik –itu secara luas dimiliki oleh semua orang.
Meskipun teori ini biasanya digunakan dalam dunia kerja, namun teori ini juga dapat dijadikan acuan oleh civitas akademika dalam melihat mahasiswa baru. Baiknya dalam menyambut mahasiswa baru yang merupakan Diponegoro muda yang akan menjadi penerus dalam memajukan dan mencerahkan masa depan Fakultas Psikologi, para civitas akademika hendaknya menggunakan pandangan berdasarkan teori Y yang memandang manusia dari sisi positifnya. Hal ini akan membuat mahasiswa baru merasa lebih dihargai, sehingga mahasiswa baru pun akan lebih termotivasi untuk berprestasi secara akademik serta aktif dalam kegiatan berorganisasi.
Sementara itu, jika civitas akademika menggunakan teori X dalam memandang bagaimana sifat mahasiswa baru, maka mahasiswa baru akan cenderung menutup diri. Mereka akan merasa kurang dihargai, dan terkekang. Hingga akhirnya mereka hanya akan mengikuti aturan tanpa berani untuk mengembangkan kreativitas yang mereka miliki. Hal ini dikarenakan civitas akademika yang menggunakan sudut pandang teori X pasti akan bersikap keras, terlalu mengendalikan, dan lebih suka mengancam dengan hukuman agar mahasiswa baru mau menyelesaikan tugas mereka dan menuruti peraturan yang berlaku.

Dilihat dari dampak yang dihasilkan, maka hendaklah para civitas akademika menyambut mahasiswa baru yang merupakan penerus yang akan memperjuangkan masa depan Fakultas Psikologi menggunakan pandangan teori Y. Sehingga civitas akademika dapat menyusun kegiatan-kegiatan yang tepat sehingga dapat memotivasi mahasiswa baru untuk mengembangkan kreativitasnya dan akhirnya para Diponegoro muda ini akan berprestasi dalam bidang akademik maupun organisasi.

No comments:

Post a Comment

copyright © . all rights reserved. designed by Color and Code

grid layout coding by helpblogger.com