All Is Well



By: Lailatul Maghfiroh

Libur telah tiba, libur telah tiba, hore hore hore..... (ups salah :D)
Yah, begitulah mahasiswa. Liburan tiba, bahkan hampir usai, tapi masih enggan buat menginjakkan kaki di kampus tercinta (hoho).
Setelah melewati semester gasal dengan perjuangan yang amat sangat menegangkan (padahal gak gitu juga sih :3), kini saatnya menyongsong semester genap yang akan semakin menantang.
“Yang lalu biarlah berlalu”, “Nasi sudah menjadi bubur”.
Itulah kata-kata yang sering diucapkan saat ditanya, “Gimana IPKmu?”, “Makul X dapet nilai apa?”, “Dosennya ngasih nilainya pelit gak?”, dan bla bla bla lainnya.
Kalau buat mahasiswa yang IPKnya bagus sih bakal tenang-tenang aja. Tapi kalau yang IPKnya kurang bagus, pasti akan merasa kecewa dengan hasil yang didapat. Biasanya setelah merasakan kekecewaan seperti itu, muncullah sikap pesimis tentang kuliah yang akan dijalani di semester depan. Ditambah, tahu kalau dosen yang ngajar di salah satu mata kuliahnya adalah dosen yang ngasih nilai C atau D. Sakit rasanya.
Selain itu, kekecewaan yang ada bisa menyebabkan kondisi self esteem seseorang menjadi rendah, sehingga pikiran yang muncul hanyalah pikiran negatif mengenai kehidupannya di waktu yang akan datang.
Baumister (dalam Wildanfauzan, 2012), menjelaskan bahwa seseorang yang memiliki harga diri rendah akan melihat dunia dengan penilaian negatif dan secara umum tidak menyukai dirinya dan segala hal yang ada di sekitarnya. Nah, salah satu faktor yang mempengaruhi harga diri sesorang adalah religiusitas. Seseorang yang memiliki religiusitas akan mampu menilai dan menerima dirinya sebagai diri yang positif, sehingga dapat mengatasi segala yang telah terjadi dengan pemikiran positif juga.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Matis (dalam Wahyuningsih, 2008), spiritualitas dan religiusitas dapat digunakan seseorang untuk menerima kenyataan hidup, terutama dalam menerima ketidaksesuaian antara hal yang diharapkan dengan kenyataan yang ada. Seseorang yang sering beribadah kepada Allah SWT akan memiliki harga diri yang lebih tinggi dibandingkan dengan seseorang yang jarang (atau bahkan tidak pernah) beribadah kepada Allah SWT.
Kok bisa kayak gitu ya?
Karena seseorang yang senantiasa beribadah kepada Allah SWT akan selalu mensyukuri segala yang terjadi dalam hidupnya. Maka dari itu, kita hendaklah mensyukuri apa yang sudah kita dapat di semester lalu, entah itu IPK meningkat, IPK menurun, nilai gak keluar-keluar, dosennya killer, dan lain sebaginya. Hehe.
Melalui rasa syukur itu, kita dapat meminimalisir sikap pesimis terhadap apa yang terjadi. Hingga pada akhirnya tumbuhlah self esteem yang positif dalam diri kita. Dengan memiliki self esteem positif, kepercayaan diri dalam menghadapi semester genap ini akan  meningkat, sehingga aktivitas perkuliahan dapat dijalani dengan riang gembira tiada tara :D
Oh iya, ada satu lagi nih saran paling ampuh dalam menghilangkan slef esteem negatif, yaitu dengan meningkatkan kualitas dalam beribadah kepada Allah, terutama shalat lima waktu.
Dengan selalu beribadah kepada Allah, jiwa akan merasa tenang, jauh dari hiruk pikuk kegelisahan, hingga akhirnya dapat menjalani semester baru dengan semangat yang menggebuuuuu.. ^_^


Referensi:  
Wahyuningsih,. (2008). Religiusitas, spititualitas, dan kesehatan mental. Yogyakarta: Jurnal Psikologika 13, 61-72.
Widanfauzan, W. (tth). Hubungan antara religiusitas dan harga diri pada mahasiswa. Diakses dari http://www.academia.edu/3724138/Religiusitas_dan_Self_Esteem.


No comments:

Post a Comment

copyright © . all rights reserved. designed by Color and Code

grid layout coding by helpblogger.com