Oleh:
Mutia Isnaini Hanifah
Ketika waktu semakin
dekat bertemu denganku. Kau mengatakan jika sangat merindukanku. Hal itu
kau tunjukan di seluruh sosial mediamu. Saat aku datang dan menghampirimu
ternyata kau sibuk dengan segala jadwal buka bersamamu. Kau tak memaknai
dan menghargai pertemuan denganku. Kau bohong dengan kata-kata rindu yang
pernah kau utarakan. Baca Qur'an dan kajian pun kau alihkan dengan senda
gurau dengan kawan lamamu. Sholat pun kau tunda karena asyik
bercengkrama masa-masa sekolah. Lalu, ketika tarawih menghampiri
kau tak kunjung memaksimalkan pertemuan denganku. Kau malah masih tetap
melanjutkan kebercandaanmu itu. Aku ingin menagih janji tentang rindu
itu? Apakah itu palsu? Kini aku akan beranjak pergi, kau tak juga
memaksimalkan pertemuan ini. Kau malah asyik memilah-milah baju untuk bersolek
di hari raya. Apakah kau tau pertemuan ini akan kah menjadi pertemuan
terakhir?
Aku yang kecewa
bertemu denganmu. Apakah aku boleh tak ingin bertemu denganmu lagi?
No comments:
Post a Comment