Oleh :
Lailatul Maghfiroh
Mendengar
kata feminisme, apa yang terlintas di benak teman-teman?
Ya, feminisme atau yang sering disebut dengan emansipasi
wanita adalah paham bahwa wanita dapat melakukan kegiatan/pekerjaan seperti
halnya pria. Paham feminsime sendiri sudah muncul sejak abad ke 19 di daerah
Eropa. Feminsime sendiri timbul karena pada zaman dahulu, banyak wanita yang
diperlakukan secara rendah oleh pria, dimana wanita dianggap hanya sebagai
pemuas kebutuhan seksual pria. Selain itu, pada zaman dahulu peluang wanita
dalam dunia kerja sangat sedikit dibandingkan pria.
Stereotipe atau pandangan-pandangan umum tersebut yang
menyebabkan timbulnya gerakan emanispasi wanita, dimana wanita membutuhkan
pengakuan bahwa mereka memiliki kompetensi untuk dapat melakukan
pekerjaan/aktivitas sejajar dengan pria. Melalui gerakan inilah akhirnya para
wanita bisa disetarakan dengan pria di kehidupan sehari-hari. Kesetaraan gender
yang dapat dilihat sampai sekarang adalah mengenai tenaga kerja di perusahaan
yang sudah banyak memiliki karyawan wanita. Wanita juga sudah banyak yang
terjun ke dunia politik, militer, dan lain sebagainya.
Kemudian,
bagaimana pandangan Islam mengenai feminisme?
Dalam Islam, wanita dan pria memiliki hak dan kewajiban
masing-masing. Sebagaimana dijelaskan dalam Q.S An-Nisa ayat 34, “Kaum laki-laki adalah pemimpin bagi
kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka atas sebagian
yang lain, dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian harta
mereka. Sebab itu, wanita yang shaleh adalah yang taat kepada Allah lagi
memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara
mereka…”.
Berdasarkan ayat tersebut, jelaslah bahwa laki-laki
memiliki peran utama dalam sebuah kepemimpinan dan segala aspek lain. Oleh
karena itu, sebagai wanita hendaklah tidak terlalu dominan dalam mencapai
eksistensinya di dunia ini, karena hal tersebut jelas menyalahi kodrat seorang
wanita. Terlebih dalam kehidupan rumah tangga, feminisme wanita harusnya
diperankan dengan mengasuh dan memberikan pendidikan dini kepada anak-anaknya.
Bukan malah untuk mendapatkan penghasilan atau pekerjaan yang lebih tinggi dari
suami, sehingga anak-anaknya ditelantarkan. Selain itu, wanita juga tidak
diperkenankan memiliki rasa iri atas pencapaian yang dilakukan oleh pria
sehingga ingin mengunggulinya, hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT
dalam Q.S An-Nisa ‘ ayat 32:
"Dan
janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikurniakan Allah kepada sebagian
kamu lebih banyak daripada sebagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki
ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bagian
dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagaian dari
kurnia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."
So, jadilah wanita yang cerdas, sehingga bisa mengaplikasikan emansipasi
wanita dalam porsi yang tepat dan mendatangkan manfaat bagi ummat. :)
No comments:
Post a Comment